Biografi Jack Ma, Founder Alibaba
Jack Ma merupakan pendiri atau founder Alibaba.com, raksasa
e-commerce asal China, yang menginspirasi banyak pelaku strartup di dunia
termasuk di Indonesia.
Jack Ma lahir di
Hangzhou, Zhejiang, Tiongkok, 10 September 1964. Ia merupakan warga China Daratan pertama yang
pernah muncul di majalah Forbes dan terdaftar sebagai biliuner dunia. Pada 2015, ia masuk dalam daftar orang paling
berpengaruh di dunia pada urutan ke-22.
Perjalanan hidup suami Cathy Zhang ini pun menjadi inspirasi
banyak orang. Dikutip dari CNN Money, Ma lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang,
China pada 10 September 1964. Ia berasal dari keluarga miskin dan mengalami
sederetan kegagalan dalam hidupnya.
Sebagai seorang
miliader, ternyata Jack Ma dilahirkan dari keluarga ekonomi lemah. Orangtuanya
adalah pemusik dan pendongeng tradisional, ayahnya hanya mendapatkan tunjangan
pensiunan bulanan sebesar sekitar Rp 500.000 untuk menghidupi keluarganya.
Saat umur 12 tahun,
Jack Ma sudah tertarik untuk belajar bahasa Inggris, selama delapan tahun masa
kecilnya dihabiskan sebagai pemandu wisata di sebuah hotel di dekat Danau
Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai. Waktu itu China baru mulai
membuka diri dan mulai banyak turis yang datang ke China. Hal inilah yang
membantu dia lebih terbuka pemikirannya dibandingkan teman-teman seumurnya.
Selanjutnya Jack Ma
mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu
pendidikan. Disini dia belajar menjadi guru sekolah menengah. Selulus dari
Universitas, dengan gelar Sarjana di bidang bahasa Inggris, dia ditugaskan
mengajar di universitas. Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi,
setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan.
Dalam sebuah wawancara yang juga diungkap dalam buku
biografinya, Jack Ma mengaku pernah
ditolak 10 kali saat mendaftar ke kampus bergengsi Harvard University. Ia juga
pernah berkali-kali ditolak saat melamar pekerjaan.
Jack Ma juga dua kali gagal dalam ujian masuk perguruan
tinggi sebelum akhirnya diterima di Hangzhou Teachers College. Jack Ma lulus
tahun 1988 silam. Setelah tamat dari universitas, Jack Ma melamar sejumlah perusahaan kenamaan, tetapi tak ada
yang mau menerimanya. Jack Ma mengenang, “ Ketika KFC mulai membuka gerai di Cina,
ada 24 orang yang melamar kerja di sana dan 23 diantaranya diterima. Hanya saya
satu-satunya yang ditolak,” katanya. Ketika ingin bergabung dalam satuan
kepolisian di Cina pun Jack Ma gagal. Tampaknya postur tubuhnya yang mungil
menjadi penghalang. Meski begitu, tidak ada kata menyerah dalam kamus miliknya.
Menjemput Peluang di Amerika Serikat
Di saat upaya mendapatkan pekerjaan yang layak menemui jalan
buntu, Jack Ma berusaha menciptakan peruntungannya sendiri. Dia justru terus
belajar dan berusaha menemukan jalan keluar. Dua kali membangun startup atau
perusahaan perintis, Jack Ma gagal. Sampai akhirnya dia mendapatkan kesempatan
mengikuti proyek pembangunan jalan raya di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1995, untuk membantu menagih utang pebisnis AS ke sebuah perusahaan
China. Akan tetapi, kata Jack Ma, pebisnis itu memiliki senjata api dan
menyekap Jack Ma selama dua hari di rumah mewahnya di Malibu
Jack Ma berhasil bebas setelah membuat sang pebisnis berjanji
akan membantunya dalam sebuah perusahaan modal ventura internet. Jack Ma tak
menjalin kontak dengan pebisnis itu lagi, namun bertanya kepada teman-temannya
di Seattle tentang perusahaan internet itu. Itulah perkenalan Jack Ma dengan komputer dan internet.
Sebagaimana diketahui, kala itu komputer merupakan barang langka di Tiongkok sehingga harganya sangat tinggi. Selain itu, jaringan internet ataupun e-mail juga tidak ada sama sekali. Kita ingin mencoba melakukan pencarian pada mesin pencari di internet, Jack Ma menemukan tidak ada satu laman pun yang berkaitan dengan kata ‘China’. Dia pun berpikiran untuk segera memperkenalkan negaranya dengan internet.
Sebagaimana diketahui, kala itu komputer merupakan barang langka di Tiongkok sehingga harganya sangat tinggi. Selain itu, jaringan internet ataupun e-mail juga tidak ada sama sekali. Kita ingin mencoba melakukan pencarian pada mesin pencari di internet, Jack Ma menemukan tidak ada satu laman pun yang berkaitan dengan kata ‘China’. Dia pun berpikiran untuk segera memperkenalkan negaranya dengan internet.
Jack Ma kemudian kembali ke China di mana saat itu internet
belum berkembang. Ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai guru dan
meminjam uang beberapa ribu dollar AS untuk meluncurkan China Pages, salah satu
laman pertama di China.
Setelah mengenal
internet inilah, dia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagangan Tiongkok
menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya, Jack Ma mendirikan Alibaba pada tahun 1999 dengan modal awal 60.000
dollar AS. Dana itu
diperolehnya dari beberapa teman dan investor.
Dalam perjalanannya, Alibaba
memikat perusahaan-perusahaan raksasa sebagai investor, seperti Goldman Sachs
dan SoftBank. Sekarang perusahaan yang dia pimpin, Alibaba Group
bernilai lebih dari US$ 200 miliar setelah melantai di Bursa New York pada
Oktober 2014, menjadi yang
terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi. Saham Alibaba melonjak 38% dari
harga 68 Dollar AS menjadi 92,7 Dollar AS di New York Stock Exchange (NYSE).
Perusahaan Alibaba kini bernilai lebih dari US$ 231 miliar. Ini menjadikan
Alibaba sebagai perusahaan teknologi paling berharga keempat di dunia, setelah
Apple, Google, dan Microsoft.
Semua itu berawal dari hasil rayuannya kepada 17 rekan untuk membantunya membangun Alibaba pada tahun 1998. Investor asing mulai datang setahun setelahnya dari Softbank dan Goldman Sachs sebesar 25 juta Dollar AS. Dalam tiga tahun pertama, Alibaba kesulitan meraih untung. Masalahnya terdapat pada satu hal krusial dari startup miliknya, tidak ada sistem pembayaran yang mendukung.
Solusinya, Jack Ma menciptakan sistem pembayaran sendiri bernama Alipay. Sistem ini bisa memudahkan transaksi jual beli internasional yang bisa dilakukan di Alibaba. Banyak yang ragu dengan idenya itu, bahkan mereka berpikir bahwa itu adalah ide paling bodoh. Namun, kini sudah ada 800 juta orang yang menggunakannya.
Semua itu berawal dari hasil rayuannya kepada 17 rekan untuk membantunya membangun Alibaba pada tahun 1998. Investor asing mulai datang setahun setelahnya dari Softbank dan Goldman Sachs sebesar 25 juta Dollar AS. Dalam tiga tahun pertama, Alibaba kesulitan meraih untung. Masalahnya terdapat pada satu hal krusial dari startup miliknya, tidak ada sistem pembayaran yang mendukung.
Solusinya, Jack Ma menciptakan sistem pembayaran sendiri bernama Alipay. Sistem ini bisa memudahkan transaksi jual beli internasional yang bisa dilakukan di Alibaba. Banyak yang ragu dengan idenya itu, bahkan mereka berpikir bahwa itu adalah ide paling bodoh. Namun, kini sudah ada 800 juta orang yang menggunakannya.
Saat fenomena "dot-com crash" pada tahun 2000
ketika banyak perusahaan internet yang jatuh, Alibaba selamat. Beberapa tahun
kemudian, Alibaba mulai mencatatkan laba. Pada tahun 2003, Alibaba meluncurkan
Taobao.com yang juga meraup kesuksesan.
Pada tahun 2005, Yahoo membeli saham Alibaba dalam jumlah
besar dengan nilai 4 miliar dollar AS. Kesepakatan itu juga memberikan Alibaba
kendali atas operasional Yahoo di China. Alibaba melantai di bursa saham New
York Stock Exchange pada September 2014. Dari aksi korporasi tersebut, Alibaba
berhasil meraup 25 miliar dollar AS.
Kesuksesan Jack Ma membangun dan menggiring Alibaba menjadi
raksasa e-commerce dunia pun membuat kekayaannya menggunung. Saat ini, kekayaan
Ma tercatat sekitar 40 miliar dollar AS. ***
Tidak ada komentar: